Minggu, Januari 11, 2009
Data penumpang tidak tercatat di daftar manisfes KM Teratai prima
Dari proses pengumpulan data antemortem, terdapat 9 orang penumpang yang tidak tercatat dalam manifes penumpang KM Teratai Prima, namun resmi membeli tiket, atas pengakuan keluarga mereka. Adapun kesembilan penumpang tersebut adalah : Hamzah/31th; jamil/19 th;Sarifuddin/29 th;jumadi/19 th; Iksan/17 th;Kuru/50 th; Mara/25 th; Ayumi/2 th; Ali/40 th. (pukul : 00.05 wita)
Data penumpang KM Teratai Prima menurut sumber PT Nur Budi (Perusahaan Pelayaran dan jasa Pengangkutan dalam Negeri) Parepare Sulsel No telp 0421-22042 Klik di data
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
DISASTER PROFIL
BalasHapusName of Disaster: KM Teratai Prima tenggelam, route from Pare-pare Sulsel to Balikpapan
Date of Disaster: Minggu, 11 Januari 2009 pukul 04.00 WITA
Location of Disaster:Perairan Pare-pare, Sulawesi Selatan
Type of Disaster: Natural Disaster (could be)
Victim: 250 passenger + 17 ABK = 267 passenger (could be more)
Evacuated: by local fishermen 18 passenger
Still Missing: 249 passenger
Progress news :
§ sebanyak 18 penumpang telah dievakuasi oleh nelayan setempat, belum ada keterangan apakah sudah teridentifikasi atau belum ?
§ keluarga korban telah banyak yang melapok ke Polsek KPPP Samarinda
DVI Activities: in progress
Mohon ijin memberi saran pendapat
* Tim DVI Sulsel dan Tim DVI Kaltim dapat melakukan koordinasi untuk melakukan pengumpulan data AM. Dapat di Polres Pare-pare (Siedokkes Polres Parepare dan di Polres KPPP Samarinda).
* PM dilakukan di RSUD Pare-pare atau di RSBhay Andi Mappaodang, Sulsel
* Rekonsiliasi di RSUD Pare-pare atau di Biddokkes Polda Sulsel
* Pendekatan metode identifikasi (berdasarkan urutan prioritas): DNA, Sidikjari, Medis, Property dan Dental
Selanjutnya apabila kami diperintahkan, kami siap terjun membackup Tim DVI Sulsel dengan susunan tim gelombang pertama) 2 SpF dan 2 ahli DNA
Alat:
Formulir DVI set, TKP set, Otopsi set, DNA collecting samples set, Dental set, (body bag apabila diperlukan)
DUMPeriksa
Hormat kami
D. Aji Kadarmo
IDENTIFIKASI JANGAN TERBURU-BURU
BalasHapusKiranya proses identifikasi membutuhkan waktu. Dengan prinsip ketepatan bukan kecepatan. Lebih baik tidak memberikan jenasah ke keluarga dahulu daripada salah mengidentifikasi yang dapat berakibat dan berdampak luas.
Tindakan pertama yang dapat dilakukan adalah: mambangun unit ante mortem dan mengumpulkan data orang hilang dari keluarga dengan menggunakan Form DVI Ante Mortem.
Selanjutnya, bagi jenasah yang telah dievakuasi dilakukan pendataan dan pemeriksaan dengan menggunakan Form DVI Post Mortem.
Jenasah tidak boleh diserahkan kepada keluarga apabila belum dinyatakan teridentifikasi secara positif oleh Tim DVI Sulsel.
Metode identifikasi (secara urutan prioritas) untuk kasus ini adalah DNA, Sidik Jari, Medis, Property dan Dental.
Prinsip identifikasi: Minimal satu dari metode primer cocok atau jika tidak ada metode primer yang cocok maka minimal dua dari metode sekunder
Salam dan sukses,
Hormat kami,
D. Aji Kadarmo
MOHON PERKEMBANGAN KABAR DAN APAKAH DIPERLUKAN BANTUAN
BalasHapusTim DVI Nasional Indonesia telah siap dengan ready deployment team with DVI equipment.
Gelombang pertama:
- 2 SpF dan 2 ahli DNA.
- 2 unit alat olah TKP
- 1 unit perlengkapan otopsi
- 2 unit perlengkapa DNA collecting sample
- 1 unit perlengkapan dental
- 5 rim Formulir DVI Ante Mortem
- 5 rim Formulir DVI Post Mortem
- 300 label mayat
- 300 label property
- 50 kantong jenasah
- 50 kantong property
- 2 camera digital
Salam dan Sukses,
Hormat kami,
D. Aji Kadarmo
FOTO JENASAH SANGAT PERLU
BalasHapusPerlunya melakukan dokumentasi foto pada jenasah selain daripada mengisi kelengkapan formulir DVI Post Mortem
Foto dapat dibuat sebagai berikut:
- Tiap jenasah beserta dengan Nomor label DVI di foto secara keseluruhan satu tubuh.
- Selanjutnya foto setengah badan berikut dg no label DVI
- Dan Foto jarak dekat yaitu: Foto wajah (sampai dada) beserta label DVI.
Salam dan Sukses,
Hormat kami,
D. Aji Kadarmo
AW comment :
BalasHapusDH,
1. Tim Pusat untuk tahap awal akan mengirimkan 3 personel, masing-masing : 1 SpF, 1 Biolog, 1 Dentist. Direncanakan berangkat hari Rabu, tanggal 14 Jan 2009 , pukul 8.30 WIB dengan Lion Air. Tim dipimpin dr. AW, SpF.
2. Pemotretan wajah korban di TKP diusahakan dengan resolusi tinggi, tegak lurus, setengah badan.
3. Usahakan mengumpulkan foto (tampak depan)terduga korban, untuk dilakukan superimposed guna kepentingan screening pemeriksaan.
4. Property (cincin dll) yang dikenakan korban jangan dilepas sebelum dilakukan pemeriksaan mayat. Agar diberikan pengertian kepda Tim SAR/TKP.
5. Diusahakan label anti air dan diikat yang kuat pada bagian jenazah.
6. Lain2 menyusul. Terima kasih.
Salam Hormat,
dr. A. Widjajanto, SpF. DFM