Jumat, Januari 16, 2009

PERKEMBANGAN INDENTIFIKASI KORBAN KM. TERATAI PRIMA

Sesuai informasi yang diterima dari Posko Ante Mortem DVI Pare-Pare dan Posko Ante Mortem DVI Majene pada tanggal 15 Januari 2009, bahwa sudah ditemukan 42 korban penumpang tenggelamnya KM Teratai Prima di Perairan Majene 34 orang dinyatakan selamat dan 8 Jenazah diantaranya tanpa identitas.

Koordinasi data AnteMortem

Sebelum berangkat ke Parepare Tim DVI dari Pusddokkes Mabes Polri berkoordinasi dengan Kabiddokes Polda Sulsel. Tim yang berangkat terdiri dari AKBP dr. Agung Widjayanto, Sp.F, DFM (Ahli Forensik), IPTU drg. M. Sutria Haris, (Dentist), IPDA Ifan Wahyudi, S,Si (Ahli biologi) dan Pakar IT Agusman untuk membahas tahap-tahap dalam proses indentifikasi sesuai standar DVI Interpol.

Kamis, Januari 15, 2009


Ini merupakan Selection Eliminatin Diagram yang dibuat untuk fase IV DVI yaitu fase reconciliation kasus KM Teratai Prima

Ini adalah Pink Post MOrtem Form yang dibuat oleh Team DVI Reg Timur Untuk data-data umum mayat

Form ini adalah Yellow ante mortem form yag dibuat oleh Tim DVI Reg Timur untuk data umum laporan keluarga korban hilang

Rabu, Januari 14, 2009

BAJU KORBAN


Ini adalah baju korban tenggelamnya KM. Teratai Prima

NAMA : MRS. X 2

UMUR : DEWASA 18-50 TH

PANJANG BADAN : 158 CM

GISI : CUKUP

PANJANG RAMBUT: ± 34 CM

TALI BH BERMERK: TASYA

GIGI BAGIAN ATAS JARANG (CELAH LEBAR)

TIDAK DITEMUKAN TANDA-TANDA KEHAMILAN


POSKO DVI di PARE-PARE


Keluarga Pasien sedang mengadukan / Memberikan Biodata dan Ciri-ciri dari keluarganya terhadap tim DVI di posko DVI di Pelabuhan Pare-pare yang ikut di kapal KM Teratai Prima

BAJU


Ini merupakan baju milikKorban tenggelamnya KM. Teratai Prima

NAMA : MRS.X 1

UMUR : ANAK 4-6 TH

PANJANG BADAN : 109 CM

BERAT BADAN : ± 13 KG

RAMBUT : HITAM, LURUS, PANJANG ± 7 CM



Selasa, Januari 13, 2009

AKP dr. Mauluddin, S.Sos, MH

Tampak beliau memberikan arahan dan petunjuk bagi keluarga korban yang datang diposko DVI di pelabuhan Parepare.

Ajun Komisaris Polisi dr. Mauludin,S.Sos, MH adalah berlatar belakang Ilmu Forensik pada Universitas Hasanuddin Makassar. Pernah bertugas di Akademi Kepolisian Semarang dan Operasi penyelamatan dan Evakuasi korban Tsunami Aceh. Saat ini beliau memimpin langsung Tim DVI dengan melakukan otopsi atas dua jenazah yang telah diketemukan.

PENEMUAN 2 PENUMPANG DI MAJENE

Peta Prop. Sulawesi Selatan dan Barat
Jarak Makassar Parepare 156 km, jarak Parepare majene 144 km

Pada tanggal 13 Januari 2009 Tim DVI Posko Majene melapor ke Sekretariat DVI Regional Timur (Biddokkes Polda Sulsel) tentang penemuan 2 orang penumpang KM Teratai Prima oleh Nelayan di Perairan Majene dalam keadaan selamat masing-masing atas nama MARTHEN 44 thn (Tator) dan ROBERTHUS 18 thn (Tator)

Penemuan Mayat Anak Perempuan


Penemuan Mayat Anak Perempuan Tanpa Identitas pada tanggal 12 Januari 2009 sekitar Pukul : 17.30 Wita di Persisir Pantai Tabbua Dusun Terang-Terang Desa Popo Kec.Galesong Selatan Kab. Takalar oleh Nelayan A.n. Pande Dg. Muntu 45 thn dan telah dibawa ke Kamar Mayat Rumah Sakit Bhayangkara Mappa Oudang Makassar oleh Kanit Reskrim Polsek Galesong Selatan AIPTU. Saifuddin Supandi SH (Laporan Polisi : LP/06/K/I/2009/ Sek Galsel tanggal 12 Januari 2009

Senin, Januari 12, 2009

Penumpang selamat 7 orang di Pelabuhan Makassar

Tampak Menteri Perhubungan ikut menjemput korban hidup di pelabuhan Makassar dan sehari sebelumnya sudah meninjau di Posko DVI di Parepare

Penjemputan korban selamat di pelabuhan Makassar di pimpin langsung oleh Kabiddokkes Polda Sulsel selaku ketua DVI Regional Indonesia Timur, Kombes Pol dr. Budyo Prasetyo, Sp.RM
Tim Evakuasi Pasien naik ke atas geladak Kapal Kargo NV. CGL jakarta

Pengambilan identitas dan mencari data ante mortem untuk teman atau kerabat pada penumpang yang selamat dilakukan anggota Biddokkes Polda Sulsel

Korban selamat dievakuasi kapal kargo Jakarta NV.CGL sejumlah tujuh orang. Yaitu Robi/18 th/Pinrang;Syaiful/25 th/Enrekang; Hendra/15 th/Pinrang; Darwis/15th/Pinrang; Iwan/15 th/Pinrang; Velipus Parma/24 th/Palopo;Sondak/35 th/Tana Toraja.

Dari posko Majene dilaporkan satu orang penumpang selamat atas nama Abbas sementara di evakuasi KM senopati dan ada korban meninggal jenis kelamin wanita. Untuk jenazah di kirim ke Posko DVI di Parepare untuk dilakukan identifikasi.

Informasi penumpang selamat



Dari Posko terpadu di Majene ( 0422-21057) dan dari Polres Majene (0422-21044) terkirim data tambahan penumpang yang selamat sebanyak 4 orang yaitu atas nama Pasong/25 th asal Pinrang; Adi/17 th asal Pinrang; Suardi/25th asal Palopo; Rusdi 18 th asal Pinrang dan Najamuddin/25 th. Jadi untuk saat ini jumlah total yang selamat total sebanyak 22 orang.
Untuk pencatatan data ante mortem dari keluarganya mulai berdatangan dan tercatat oleh petugas di posko Parepare yang dilakukan oleh P Tahir 081355873424 dan Tim DVI dari biddokkes Polda Sulsel sedangkan di posko Majenepun sedang berlangsung terus pencatatan dan pengumpulan tersebut yang dilakukan dan dilaporkan oleh dokter mitra Polda Sulsel dr. H Rahmad Malik.

Minggu, Januari 11, 2009

Data penumpang tidak tercatat di daftar manisfes KM Teratai prima

Kapal bersandar di pelabuhan Parepare malam hari

Dari proses pengumpulan data antemortem, terdapat 9 orang penumpang yang tidak tercatat dalam manifes penumpang KM Teratai Prima, namun resmi membeli tiket, atas pengakuan keluarga mereka. Adapun kesembilan penumpang tersebut adalah : Hamzah/31th; jamil/19 th;Sarifuddin/29 th;jumadi/19 th; Iksan/17 th;Kuru/50 th; Mara/25 th; Ayumi/2 th; Ali/40 th. (pukul : 00.05 wita)
Data penumpang KM Teratai Prima menurut sumber PT Nur Budi (Perusahaan Pelayaran dan jasa Pengangkutan dalam Negeri) Parepare Sulsel No telp 0421-22042 Klik di data

Manifes Penumpang Selamat KM Teratai; pukul :18.30 wita

AKP dr. Syahrul Gani

Informasi dari Kasi dokkes Polwil Parepare, AKP dr. Syahrul Gani HP 08114203334. Didapatkan data penumpang sedang dicocokan dengan data penumpang adalah sebagai berikut :
Nahkoda: Sabir/40 th (saat ini belum dapat dimintai keterangan berhubung dalam perjalanan dari Majene ke Parepare.
ABK : Ahmad 40 th; Allan/ 17 th;Oppa 40 th
Penumpang : Yunus Mangambe/21 th; Dg Gassing/35 th;Badori/25th; Baco/40 th;Nudi Alfian/17 th;Horas/27 th;Ati/20th; Sumadi/25 th; Syamsul/ 21 th; Santonius/ 18 th; Basong/ 25 th; Luther Palalembang/24th;Saharuddin/32th;M Yusuf/34 th. (data sedang dicocokkan dengan manifest penumpang)

KM Teratai Tenggelam, 158 penumpang belum ditemukan


Tampak Tim DVI Biddokkes Polda Sulsel Menyiapkan 100 kantung mayat sebelum menuju parepare

Setelah mendapatkan informasi tentang musibah tenggelamnya KM Teratai Prima yang bertolak dari pelabuhan Parepare Sulsel menuju Samarinda Kaltim pada hari minggu sekitar pukul 04.00 wita. Kabiddokkes Polda Sulsel sebagai Ketua Tim DVI Regional Timur Indonesia mengadakan komunikasi dengan Kabiddokpol Pusdokkes Polri untuk mempersiapkan segala suatunya yang dianggap perlu. Rapat koordinasi langsung dipimpin Kabiddokkes Polda Sulsel, Kombes Pol dr. Budyo prasetyo, Sp.RM dan Kasubbiddukkes AKBP dr. Maparape B. Nonchi. Koordinasi dilakukan dengan dr. Muhammad Dong Ketua Koordinator Bencana Propinsi Sulsel (PoskoTerpadu Bencana Prop. Sulsel 0411-585400) dan Kabiddokkes Polda Kaltim, Kombes Pol dr. Rusdianto, MM.
Selanjutnya Kabiddokkes Polda Sulsel melaporkan kejadian tersebut ke Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs. H. Sisno Adiwinoto, MM dan diperintahkan berkoordinasi dengan Kapolwil Parepare, Kombes Pol Ruslan Nicholas. Dari Posko DVI regional Timur no telp 0411-872322 fax 0411-836292, diperintahkan Tim DVI berangkat ke Parepare dipimpin oleh AKP dr.Mauluddin, S.Sos, MH dokter forensik Biddokkes Polda Sulsel dengan 4 orang anggota. Klik Nama

Senin, Januari 05, 2009

PELANTIKAN

Pelantikan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 4 Mei 2007 bertempat di Baruga Andi Pangeran Pettarani Universitas Hasanuddin Makassar oleh Gubernur Sulawesi Selatan bersamaan dengan pelantikan Inspektor Kesehatan dan pelantikan Pemuda Siaga Peduli Bencana (DASIPENA) Provinsi Sulawesi Selatan. Pembentukan DASIPENA merupakan pelopor dan pertama di Indonesia dengan jumlah 1600 orang pemuda/mahasiswa di bidang kesehatan.Tim DVI juga melibatkan Residence dan Mahasiswa FK UNHAS. Sebagai perwakilan pada pelantikan Tim DVI Provinsi Sulawesi Selatan antara lain : - Kabid Dokkes Polda Sulsel ( Ketua ) : Kombes Pol. Dr. Budyo Prasetyo, Sp.RM - Kepala RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo (Sekretaris) : DR. Drg. Nurshanty S.A Sapada, MSc - Bagian Forensik Universitas Hasanuddin (Anggota) : Dr. Ulfa Kamelia Upacara pelantikan dihadiri oleh Pejabat Pemda Provinsi Sulsel, Kabupaten/ Kota dan Instansi terkait lainnya, serta kegiatan tersebut diliput oleh berbagai media cetak (TV) dan elektronik (Dokumentasi terlampir).

DVI (DISASTER VICTIM IDENTIFICATION)















Bencana massal merupakan suatu kejadian yang mendadak, tak terduga, dapat tejadi pada siapa saja, dimana saja, kapan saja serta mengakibatkan kerusakan dan kerugian harta benda dan korban manusia baik korban mati maupun cidera, sehingga dalam memberi pertolongan medik menggunakan sarana, fasilitas dan tenaga yang lebih dari yang tersedia sehari-har Penyebab bencana masssal dapat diakibatkan oleh penyebab alam (natural) : gunung api meletus, banjir, tanah longsor, gempa bumi dan sebagainya, sedangkan penyebab oleh manusia : kelalaian manusia (kecelakaan lalu lintas, pesawat udara dan kapal laut), kebakaran, gedung runtuh serta peledakan bom oleh teroris. Bagi korban meninggal dunia perlu dikenali jati dirinya yang pada kejadian tertentu dan korban massal memerlukan proses indentifikasi. Identifikasi korban bencana diperlukan sebagai perwujudan Hak Azasi Manusia dan penghormatan kepada orang meninggal dan ahli warisnya yaitu mengenali, merawat , mendoakan, menguburkan sesuai dengan agama dan keyakinan, adat istiadat dan menyerahkan kepada keluarganya. Identifikasi mutlak diperoleh untuk menentukan secara hukum masih hidup atau matinya seseorang, juga berkaitan dengan bidang santunan, warisan, ansuransi jiwa, hak pensiun, kemungkinan untuk menikah lagi bagi pasangan yang ditinggalkan dan membantu Kepolisian dalam rangka proses penyidikan. Agar benar dan diakui dalam proses identifikasi korban massal diperlukan tim dan prosedur kerja berdasar ilmiah. Untuk dapat mengidentifikasi korban dengan baik, diperlukan profesionalisme, fasilitas dan kerjasama tim yang solid. Tugas ini merupakan amanah yang harus diemban oleh Tim yang dikenal sebagai Disater Victim Identification (Tim DVI) yang mempunyai prosedur operasional berstandar internasional. Pada tingkat Nasional telah dibentuk Tim DVI Nasional dimana duduk sebagai penasehat adalah Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kapusdokkes Polri sebagai Ketua DVI Nasional. Untuk mempercepat penjangkauan maka dibentuk regionalisasi pada 4 (empat) wilayah yang terdiri dari : Wilayah Barat I berkedudukan di Medan, Wilayah Barat II berkedudukan di Jakarta, Wilayah Tengah berkedudukan di Surabaya dan Wilayah Timur berkedudukan di Makassar. Pada setiap provinsi di Indonesia dibentuk Tim DVI Provinsi, yang untuk Sulawesi Selatan telah dibentuk Tim DVI Provinsi Sulawesi Selatan yang pelantikannya dikukuhkan pada tanggal 4 Mei 2008 oleh Gubernur Sulawesi Selatan DR. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, MM disaksikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia.